- Back to Home »
- Relasi Makna
Posted by : Titania
Rabu, 11 Juni 2014
Relasi makna
Penggunaan kata dalam berbahasa
tentunya ada yang menimbulkan hubungan antara satu makna dan yang
lain. Inilah yang disebut relasi makna. Relasi makna ini mencakup
:
- Sinonim (persamaan makna)
Secara etimologi,
sinonim berasal dari bahasa Yunani, onoma (nama) dan syn
(dengan) harfiah, kata sinonim berarti ‘nama sama untuk benda
yang sama’.
Contoh :
1. Pria di depanmu
itu tinggi sekali.
2.Lelaki jangkung
itu berjalan ke arahku.
- Antonim (lawan kata)/ Oposisi makna
Antonim berasal
dari bahasa Yunani Kuno, onoma (nama) dan anti (melawan).
Secara harfiah berarti ‘nama yang lain untuk benda lain’. Antonim
juga disebut oposisi makna. Macam oposisi makna, antara lain :
- Oposisi Mutlak, kata-kata yang memiliki lawan kata secara mutlak. Contoh : hidup x mati.
- Oposisi Kutub, kata-kata yang memiliki lawan kata secara berjenjang/bertingkat. Contoh : kaya x miskin.
- Oposisi Hubungan, kata-kata yang memiliki hubungan (kehadiran kata itu menyebabkan kehadiran kata yang lain. Contoh : ada penjual maka ada pembeli.
- Oposisi Hierarkial, kata-kata yang berupa nama satuan hitung, satuan ukuran, penanggalan, jenjang pendudukan, dsb. Contoh : sersan x jenderal.
- Oposis Majemuk, kata yang lawan katanya lebih dari satu. Contoh, ramah beroposisi dengan kejam, judes, galak, dan bengis.
- Polisemi
Polisemi adalah
satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih
dari satu. Contoh : kata ‘langit’. Contoh kalimat :
1. Langit
itu berwarna biru jernih.
2. Ada cicak di
langit-langit rumahku.
- Homonim
Berasal dari kata
Yunani Kuno, onoma (nama) dan homos(sama). Secara
harfiah, dapat berarti ‘nama sama untuk benda lain’. Contoh:
1.Hari ini tanggal
21 Juni.
2.Ia telah
tanggalkan perhiasannya.
- Homograf
Tulisan yang sama
namun memiliki pengucapan berbeda dan arti yang berbeda. Contoh :
tape (makanan) dan tape (perekam), kecap (bumbu masakan) dan kecap
(gerakan mulut) Contoh kalimat :
1. Dia memberiku apel merah.
2. Besok pagi aku akan melaksanakan
apel.
- Homofon
Tulisan yang
berbeda untuk pengucapan yang berbeda dan arti yang berbeda. Contoh :
rok (pakaian) dan rock (jenis musik), kasa (kain) dan kassa (kasir),
tib (kitab obat-obatan, jampi-jampi) dan tip (uang tambahan). Contoh
kalimat :
1.”Teng..Teng..”
bunyi lonceng di sekolahku.
2. Mobil aneh dan
besar itu disebut tank.
- Hiponim
kata yang maknanya
lebih sempit/khusus, contoh, kata buah hiponimnya adalah buah apel,
buah pisang, buah anggur.
- Hipernim
kata yang maknanya
luas/umum. Contoh, kata shalat, adalah buah dan sayuran.
Contoh kalimat yang menggunakan
hiponim dan hipernim.
1.Ibuku membeli banyak buah. (hipernim)
2.Ibuku membeli tomat dan bayam.
(hiponim)
Sapphire Blue

Everlasting Friend
Posting Komentar