Popular Post

Posted by : Titania Rabu, 11 Juni 2014

Klausa, dibedakan menurut Struktur dan Kategori kata yang menjasi unsur pusat
Struktur, dibagi menjadi 2, yaitu
  1. Terikat, tidak berpotensi menjadi kalimat dan harus ditambah dengan Subjek dan tanda baca jika ingin dijadikan kalimat. Contoh : Makan nasi
  2. Bebas, berpotensi menjadi kalimat (hanya perlu ditambah tanda baca). Contoh : Aku belajar biologi
Kategori kata yang menjadi predikat, dibedakan menjadi 5 :
  1. Klausa Nominal (K. Benda) : Dia guru
  2. Klausa Adjektival (K. Sifat) : Kakak pintar
  3. Klausa Verbal (K. Kerja) : Aku berenang
  4. Klausa Numeral (K. Bilangan) : Ada kucing lima
  5. Klausa Adverbial (K. Keterangan) : Saya dari kota

Kalimat, dibagi menjadi 9 :
  1. Intonasi
  • Deklaratif (berita) : Kakak sedang menonton drama.
  • Interogatif (tanya) : Apa manfaat dari tanaman lidah buaya?
  • Imperatif (perintah) : Bersihkan halaman itu!
  1. Kategori kata yang menjadi predikat
  • Kalimat Nominal (K. Benda) : Dia karyawan bank di daerahku.
  • Kalimat Adjektival (K. Sifat) : Guru baik itu tersenyum.
  • Kalimat Verbal (K. Kerja) : Aku bernyanyi di panggung.
  • Kalimat Numeral (K. Bilangan) : Kucingku ada tiga ekor.
  • Kalimat Adverbial (K. Keterangan) : Ibu sore ini pergi ke rumah sakit.

  1. Kelengkapan
  • Kalimat lengkap : Ibu memasak sayur di dapur.
  • Kalimat tidak lengkap : Ibu. (Strukturnya tidak lengkap, tidak ada subjek/predikat)
  1. Jumlah klausa
  • Kalimat tunggal : Aku membaca komik.
  • Kalimat majemuk : Dinar membeli sebuah buku begitupula Dhinar. (terdapat konjungsi)
  1. Letak subjek predikat
  • Normatif (S-P) : Markus memasak tomat.
  • Inversi (P-S) : Pergilah kau!
  1. Kontur
  • Kalimat pendek : Nathan membaca buku.
  • Kalimat panjang : Nathan, lelaki berkaca mata itu sedang membaca buku di bawah pohon mangga yang rindang. (diberi penjelasan)
  1. Transformasi
  • Inti : Rini memotong paprika di dapur.
  • Non inti : Di dapur Rini memotong paprika.
  1. Konjungsi
Terdapat konjungsi penjumlahan, pemilihan, urutan, perlawanan, ket. waktu, syarat, konsesif, ket. tujuan, dan perbandingan.
-Majemuk Setara:
1.Penjumlahan : Markus pergi ke kebun binatang dan juga Nathan.
2.Pemilihan : Kau harus memakannya atau kubuang nanti.
3.Urutan : Aduk hingga rata kemudian campurkan gula.
4.Perlawanan : Aku melompat sedangkan kau berlari.

-Majemuk bertingkat:
1.Waktu : Dia mulai bernyanyi sejak aku bermain piano.
2.Syarat : Aku akan membayar jika kau memakannya.
3.Tujuan : Aku menyiramnya agar berbunga indah.
4.Konsesif : Ia tetap pergi walaupun aku menahannya.
5.Perbandingan: Ia sangat cantik seperti bunga mawar.

  1. Sifat hubungan klausa-klausa
  • Kalimat majemuk setara, menggunakan konjungsi penjumlahan, pemilihan, urutan, perlawanan. Contoh : Baju baruku berwarna biru sedangkan baju adikku berwarna ungu.
  • Kalimat mejemuk bertingkat : menggunakan konjungsi ket. waktu, syarat, konsesif, ket. tujuan, dan perbandingan. Contoh : Tanaman itu disiram agar tumbuh subur.
  • Kalimat majemuk campuran, menggunakan salah satu dari konjungsi majemuk setara dan majemuk bertingkat dalam satu kalimat. Contoh : Ayu membeli buku lalu membayarnya walaupun mahal.

Sapphire Blue

Sapphire Blue
Everlasting Friend

- Copyright © x bahasa stetsa - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -